HealthcareUpdate News

Tempe “Naik Daun” di Inggris: Dari Camilan Nusantara ke Tren Kuliner Sehat

Tempe kini tengah menjadi primadona di Inggris, mencuat sebagai alternatif protein nabati yang lezat sekaligus bernutrisi tinggi.

Tempe, makanan fermentasi khas Indonesia, tengah mengalami lonjakan popularitas secara global termasuk di Inggris. Penjualan tempe di sana meningkat drastis, dengan merek-merek lokal seperti Tiba Tempeh mencatat kenaikan hingga 736 % dalam satu tahun. Konsumen Inggris mulai meninggalkan produk daging olahan yang dianggap terlalu diproses, dan beralih ke alternatif “whole food” seperti tempe dan tahu karena dianggap lebih alami dan sehat.

Fenomena ini juga didorong oleh tren pola makan plant-based dan tinggi protein, serta tumbuhnya kesadaran akan dampak lingkungan dari produksi daging. Selain itu, tempe lebih mudah diterima karena rasa dan teksturnya yang dapat “menyerap” bumbu, menjadikannya fleksibel sebagai pengganti daging dalam berbagai masakan sehari-hari.

Sebenarnya, tempe menawarkan segudang manfaat kesehatan. Di antaranya, kandungan protein tinggi dan seratnya membantu menahan rasa lapar serta mengelola berat badan. Karena rendah lemak jenuh dan kolesterol, tempe juga berperan dalam menurunkan kadar LDL (kolesterol jahat) sehingga mendukung kesehatan jantung. Proses fermentasi menambah ketersediaan nutrisi dan mendorong pertumbuhan bakteri baik (probiotik) dalam saluran cerna, yang dapat meningkatkan kesehatan pencernaan dan imunitas.

Tempe juga mengandung senyawa bioaktif seperti isoflavon (genistein, daidzein) yang telah dikaitkan dengan efek antioksidan, perlindungan terhadap penyakit kronis, dan potensi menurunkan risiko kanker tertentu. Selain itu, tempe menjadi sumber mineral penting seperti zat besi, kalsium, magnesium, fosfor, dan vitamin B-kompleks — terutama karena fermentasi membantu menurunkan zat antinutrien yang menghambat penyerapan mineral.

Read More  70 Persen Kasus Kanker di Indonesia Terdeteksi Stadium Lanjut, Skrining Jadi Kunci

Dengan kombinasi rasa fleksibel, profil gizi tinggi, dan tren konsumen yang makin memilih makanan sehat dan etis, tidak heran tempe kini “naik daun” di Inggris. Bagi masyarakat Indonesia, momentum ini bisa menjadi peluang ekspor dan branding kuliner Nusantara sebagai makanan sehat dunia.

Back to top button